KOMPAS.TV - Perang media sosial semakin nyata; kepuasan pengguna kini jadi segalanya. <br /> <br />Karena kalau pengguna tidak puas, akan mudah sekali berpindah ke media sosial lain. Ini yang terjadi pada Facebook. <br /> <br />Pendirinya, Mark Zuckerberg, bahkan di salah satu interview mengakui kalau kehadiran TikTok amat memengaruhi. Lahirnya Reels di Instagram pun tidak terlalu membantu. <br /> <br />Selain itu, divisi bisnis perusahaan yang bertanggung jawab atas investasi di Metaverse, Reality Labs, mengalami kerugian bersih sebesar USD 10 miliar atau setara dengan Rp 143,5 triliun pada tahun 2021. <br /> <br />Kinerja keuangan yang tak sesuai ekspektasi pada kuartal IV/2021 dan penurunan performa bisnis Meta karena ketatnya kompetisi akhirnya membuat kinerja Meta stagnan. <br /> <br />Kinerja yang mengecewakan ini membuat saham Meta ditinggalkan. <br /> <br />Kehilangan kapitalisasi pasar lebih dari USD 237 miliar atau setara dengan Rp 3.409 triliun pada perdagangan hari Kamis (3/2) di Bursa Nasdaq. <br /> <br />Angka tersebut menandai penurunan terbesar untuk satu hari perdagangan pada valuasi perusahaan dalam sejarah pasar saham Amerika Serikat. <br /> <br />Apple, pada September 2020 alami penurunan kapitalisasi pasar USD 182 miliar. Microsoft, pada Maret 2020 alami penurunan kapitalisasi pasar USD 178 miliar. <br /> <br />Jika dikalkulasi, penurunan kekayaan Mark Zuckerberg setara dengan 0,4 persen PDB Amerika Serikat, dan bisa membeli emas batang 49,2 juta troy ons. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/259023/saham-meta-ditinggalkan-karena-kinerjanya-disebut-mengecewakan-zuckerberg-kehilangan-rp-430-t