KOMPAS.TV - Dalam menghadapi pandemi yang belum usai, para seniman mencari cara baru untuk tetap bisa eksis dalam berkarya. <br /> <br />Di Boyolali, para pelaku seni mulai dari dalang wayang kulit, pelukis, dan pengamat ilmu budaya berkolaborasi dalam menciptakan karya seni bersama. <br /> <br />Baca Juga Sukses Jual Lukisan Lewat NFT, Ridwan Kamil: Ini Cara Baru Sejahterakan Seniman di https://www.kompas.tv/article/255362/sukses-jual-lukisan-lewat-nft-ridwan-kamil-ini-cara-baru-sejahterakan-seniman <br /> <br />Sejumlah seniman dan pencinta seni menyatu dalam sebuah kegiatan seni yang diadakan di sanggar Aji Tirta Wening di Desa Cangkringan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. <br /> <br />Kegiatan yang baru pertama kali dilakukan ini adalah kolaborasi antara seniman dalang wayang kulit yaitu Ki Warsena Slank dengan sejumlah seniman lukis dari Universitas Sebelas Maret Solo. <br /> <br />Dalam kolaborasi ini saat Ki Warsena Slank mulai mendalang atau memainkan cerita wayang di belakang panggung, sejumlah pelukis mulai menterjemahkan lewat coretan lukisan, mereka mengaktualisasi penggalan cerita menjadi sebuah lukisan. <br /> <br />Salah satu pelukis Sigit Purnomo Aji menangkap cerita wayang lakon Pangaribawaning Catur Dharma dengan membuat lukisan dengan judul bahagia Dunia Akherat. <br /> <br />Karya lukis yang dituangkan dalam lukisan berukuran 100 kali 100 centimeter ini adalah warnanya yang cerah sebagai simbol raya bahagia. <br /> <br />Dalam kegiatan ini setidaknya ada empat lukisan yang dilelang untuk para pengunjung. <br /> <br />Selain itu pertunjukan kolaborasi seni di sanggar Aji Tirta Wening milik profesor Joko Suharjanto ini juga diadakan pameran lukisan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/259062/ciptakan-seni-di-tengah-pandemi-seniman-di-boyolali-berkolaborasi
