JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah akhirnya menaikkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah wilayah aglomerasi ke Level 3, termasuk Jabodetabek dan Bandung Raya. <br /> <br />Lonjakan kasus Covid-19 ini tak bisa dianggap enteng, karena angka kematian harian kembali melonjak hingga 82 jiwa, tertinggi dalam 4 bulan terakhir. <br /> <br />Pemprov DKI Jakarta pun siap menerapkan pengetatan pembatasan sesuai Instruksi Mendagri yang terbaru. <br /> <br />Sementara itu, Pemprov Jawa Barat juga menyiapkan sejumlah strategi penerapan PPKM Level 3 untuk wilayah aglomerasinya, yakni Bogor, Depok, dan Bekasi, juga Bandung Raya. <br /> <br />Pengetatan mobilitas dan kegiatan masyarakat bakal diatur sesuai diskresi masing-masing kepala daerah yang berstatus PPKM Level 3; begitu pula soal sekolah tatap muka. <br /> <br />Meski demikian, keputusan pemerintah yang baru sekarang menaikkan level PPKM ini dinilai terlambat. <br /> <br />Pasalnya, Indonesia punya terlalu banyak populasi rentan; dan pengetatan pembatasan yang semakin lama ditunda, membuat lonjakan penularan semakin eksponensial. <br /> <br />Pemerintah selalu berdalih, pengetatan pembatasan bisa mengorbankan kalangan ekonomi menengah ke bawah. <br /> <br />Namun, agar aktivitas masyarakat tak membahayakan nyawa sesama, disiplin protokol kesehatan (prokes) dengan menggunakan masker dan menjauhi kerumunan wajib dilakukan demi menekan ganasnya penularan varian Omicron. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/259394/pengamat-kebijakan-publik-sebut-pemerintah-terlambat-buat-kebijakan-ppkm-level-3
