PURWOREJO, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta warga Wadas tidak khawatir, karena kedatangan ratusan polisi dan TNI ke desa itu hanya untuk mendampingi petugas BPN melakukan proses pengukuran tanah. <br /> <br />Ia bahkan menyebut, pihaknya sudah mengundang Komnas HAM untuk mengawal pengukuran tanah di Desa Wadas. <br /> <br />Pascaricuh saat menolak pengukuran lahan untuk tambang di Desa Wadas, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta maaf. <br /> <br />Ganjar juga menjelaskan Pemprov membuka ruang diskusi untuk pengerjaan proyek bendungan bener maupun lahan tambang. <br /> <br />Sebelumnya, polisi mengerahkan ratusan personel untuk mengawal dan mengamankan proses pengukuran lahan di Desa Wadas. <br /> <br />Pengukuran tanah di Desa Wadas, Kecamatan Bener, yang nantinya akan diambil batuan andesit dan quarry-nya untuk pembangunan Bendung Bener, mulai dilakukan kemarin, Selasa (8/2). <br /> <br />Pembangunan Bendungan Bener merupakan salah satu proyek strategis nasional, di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. <br /> <br />Pengukuran sempat tertunda karena terjadi penolakan oleh warga. <br /> <br />Ratusan aparat kepolisian dari Polres Purworejo, Polres Magelang hingga Polda Jawa Tengah diterjunkan untuk mengamankan petugas dari BPN dan Dinas Pertanian. <br /> <br />Pada saat yang sama, sejumlah warga yang menolak menggelar doa bersama di Masjid Nurul Huda. <br /> <br />Pengukuran rencananya dilakukan hingga Kamis, 10 Februari 2022. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/259784/luruskan-soal-ricuh-di-desa-wadas-ganjar-pranowo-saya-dapat-ribuan-wa-tidak-banyak-yang-tahu
