JAKARTA, KOMPAS.TV - Transisi menuju energi bersih membutuhkan waktu panjang. <br /> <br />Kementerian Luar Negeri memilih untuk tak menggunakan cara diplomasi ala negara-negara maju. <br /> <br />Hal tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri dalam Deklarasi Youth Movement For G20. <br /> <br />Komunitas pemuda ini menyatakan dukungan untuk transisi energi dalam Forum Presidensi G20 Indonesia. <br /> <br />Kementerian Luar Negeri menghindari diplomasi dengan pendekatan one size fits all, karena Indonesia punya tantangan tersendiri dalam mengimplementasikan energi hijau. <br /> <br />Baca Juga India Nyatakan Siap Bekerja Sama dengan Indonesia Terkait Presidensi G20 di https://www.kompas.tv/article/255474/india-nyatakan-siap-bekerja-sama-dengan-indonesia-terkait-presidensi-g20 <br /> <br />Namun yang pasti, posisi Indonesia di G20 adalah ingin jadi solusi dan kemajuan dunia di sektor energi. <br /> <br />Hari Prabowo selaku Direktur Pembangunan, Ekonomi, dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri menyambut baik diluncurkannya Declaration Of Youth Movement For G20 Energy Transition. <br /> <br />Inisiatif yang baik ini akan mendukung keberhasilan Presidensi G20 Indonesia. <br /> <br />Deklarasi ini diharapakan bisa menjadi semangat bersama dalam menyukseskan Presidensi Indonesia dan transisi energi ke depannya. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/259790/deklarasi-youth-movement-for-g20-diharapakan-bisa-menyukseskan-presidensi-indonesia
