PALEMBANG, KOMPAS.TV - Seorang pelajar SMP di Palembang ini terbaring lemah di ruang rawat inap di rumah sakit. <br /> <br />Pelajar ini harus menjalani perawatan akibat mengalami luka di perutnya setelah dianiaya oleh kepala sekolahnya, lantaran terlambat masuk sekolah. <br /> <br />Peristiwa ini terjadi November 2021 lalu, saat itu korban sedang masa pemulihan dari sakit dan memutuskan berangkat sekolah. <br /> <br />Namun karena terlambat datang, korban mendapat hukuman push up sebanyak 100 kali dari kepala sekolah. <br /> <br />Baca Juga Heboh Makam Dibongkar dan Tali Pocong Raib Dicuri, Diduga Berkaitan dengan Praktik Ilmu Hitam di https://www.kompas.tv/article/260761/heboh-makam-dibongkar-dan-tali-pocong-raib-dicuri-diduga-berkaitan-dengan-praktik-ilmu-hitam <br /> <br />Karena kondisinya yang belum pulih, korban mengaku tak sangguh menyelesaikan hukuman, tapi korban justru dianiaya oleh kepala sekolah di bagian perut korban. <br /> <br />Korban saat ini tengah menanti proses operasi ke dua karena luka yang parah di bagian perut. <br /> <br />Keluarga korban juga telah membuat laporan tentang penganiayaan oleh kepala sekolah ini ke Polres Palembang. <br /> <br />Sementara itu polisi masih menunggu laporan korban masuk ke Polrestabes Palembang. <br /> <br />Meski demikian, tim dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak telah mendatangi korban di rumah sakit untuk dimintai keterangan. <br /> <br />Baca Juga Bakal Naik ke Penyidikan, Makam Korban Penganiayaan Bupati Langkat akan Dibongkar di https://www.kompas.tv/article/260020/bakal-naik-ke-penyidikan-makam-korban-penganiayaan-bupati-langkat-akan-dibongkar <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/260762/karena-datang-terlambat-siswa-diduga-dianiaya-oleh-kepala-sekolah