JATENG, KOMPAS.TV - Pasca kericuhan di Desa Wadas pada Selasa (08/02) lalu, sejumlah warga terutama ibu-ibu dan anak anak sudah kembali dari tempat mengungsi. Meski demikian, aktivitas warga belum sepenuhnya kembali normal. <br /> <br />Tak banyak aktivitas dari para warga yang terlihat di Desa Wadas, pintu-pintu rumah warga banyak yang tertutup rapat. <br /> <br />Baca Juga Ganjar Pranowo Usai Ditegur Ketum PBNU Soal Wadas: Maturnuwun, Gus Yahya di https://www.kompas.tv/article/260822/ganjar-pranowo-usai-ditegur-ketum-pbnu-soal-wadas-maturnuwun-gus-yahya <br /> <br />Warga masih khawatir pasca kericuhan yang terjadi pada Selasa 8 Februari lalu, warga lebih memilih mengurangi aktivitas dan berdiam diri di dalam rumah. <br /> <br />Sebelumnya, sejumlah warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah mengaku sempat mengungsi ketika terjadi kericuhan saat pengukuran tanah. Kini pasca kericuhan yang terjadi, warga sudah kembali ke tempat tinggalnya. <br /> <br />Kondisi Desa Wadas yang sudah kondusif menjadi alasan warga kembali ke tempat tinggalnya. <br /> <br />Kritik terhadap polisi yang menangkap puluhan warga oleh polisi saat pengukuran tanah di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah masih terjadi. <br /> <br />Sejumlah anggota Komisi III DPR meminta pemerintah provinsi kembali menggelar dialog, dialog disarankan tanpa kehadiran aparat kepolisian. <br /> <br />Sejumlah anggota Komisi III DPR pada Kamis (10/02) kemarin, mengunjungi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah. <br /> <br />Mereka menggelar dialog dengan warga, baik yang pro maupun kontra terhadap rencana pemerintah pusat membangun penambangan batu andesit untuk proyek Bendungan Bener. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/260838/situasi-desa-wadas-pasca-kericuhan-warga-belum-sepenuhnya-beraktivitas-normal