KOMPAS.TV - Ratusan rumah sederhana dan darurat didirikan sekitar 200 meter dari lokasi banjir bandang di Desa Bangga tahun 2019 lalu. <br /> <br />Para penyintas itu kini masih menanti hunian tetap dari pemerintah karena rumah mereka tak bisa lagi ditempati akibat tertimbun lumpur. <br /> <br />Dusun dua Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi kini bak kampung yang hilang. <br /> <br />Baca Juga Curah Hujan Masih Tinggi, Waspada Potensi Bencana Banjir di Kalimantan Selatan di https://www.kompas.tv/article/260446/curah-hujan-masih-tinggi-waspada-potensi-bencana-banjir-di-kalimantan-selatan <br /> <br />Ratusan rumah sampai sekarang hanya tampak atap atau rangka dari rumah saja, pada banjir badang di 28 April 2019 lalu, lumpur menimbun perkampungan itu. <br /> <br />Lebih dari 200 warga kehilangan tempat tinggal, sesama warga pun meminjamkan lahannya yang berada sekitar 200 meter dari lokasi sebelumnya. <br /> <br />Di sanalah tinggal sekitar 170 keluarga yang sebelumnya ada sekitar 200 keluarga. <br /> <br />Kepala Dusun Dua Desa Bangga, Ihlas mengaku, sampai saat ini mereka masih menunggu realisasi pembangunan hunian tetap untuk korban bencana banjir di Desa Bangga. <br /> <br />Untuk ekonomi, selama ini para penyintas mendapat bimbingan dari organisasi di luar pemerintahan untuk pengelolaan lahan pertanian secara darurat. <br /> <br />Hampir 3 tahun sudah para penyintas banjir bandang Desa Bangga ini masih tinggal menumpang di lahan warga lainnya. <br /> <br />Di Desa Bangga memang yang terparah berada di dusun dua dan sebagian di dusun satu. <br /> <br />Selain Desa Bangga di Kecamatan Dolo Selatan, ada desa poi dan Desa Rogo yang sempat dilanda banjir bandang dalam kurun waktu tahun 2019 sampai 2021 lalu. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/261093/warga-korban-banjir-bandang-di-desa-bangga-menanti-hunian-tetap
