ROKAN HULU, KOMPAS.TV - Bayi yang masih berusia 8 hari ini lahir dengan kondisi tanpa tempurung kepala, dalam istilah medis disebut Anencephaly. <br /> <br />Sang bayi yang berasal dari Desa Lubuk Bendahara, Rokan Hulu, Riau, saat ini hanya mendapat perawatan di rumah kerabat orangtuanya. <br /> <br />Seluruh biaya persalinan ditanggung oleh Kartu Jaminan Kesehatan untuk warga kurang mampu, namun orangtua ini tidak bisa meneruskan untuk melakukan pengobatan lanjutan, lantaran banyak biaya yang harus dikeluarkan selama pengobatan. <br /> <br />Salah satu penyebab Anencephaly atau kondisi bayi yang dilahirkan tanpa tempurung kepala terjadi karena saat kehamilan sang ibu kekurangan asupan asam folat. <br /> <br />Baca Juga Pasien Covid-19 Lahirkan Bayi Prematur di https://www.kompas.tv/article/261997/pasien-covid-19-lahirkan-bayi-prematur <br /> <br />Namun selain karena hal ini, banyak hal lain yang menyebabkan bayi terkahir dengan kondisi ini. <br /> <br />Orangtua dari bayi ini memang berasal dari keluarga tak mampu, <br />ayah dari bayi ini bekerja sebagai buruh di sebuah bengkel yang penghasilannya tidak mencukupi. <br /> <br />Untuk sementara, bantuan untuk sang bayi baru berasal dari sejumlah bantuan dari kerabat, termasuk dari anggota TNI Koramil 13/ Rokan IV Koto, Kodim 0313. <br /> <br />Anggota TNI menjenguk sang bayi sekaligus memberikan bantuan untuk meringkankan beban orangtua dari sang bayi. <br /> <br />Sang bayi, untuk sementara hanya bisa terbaring di tempat tidur dan meminum susu dari selang khusus. <br /> <br />Baca Juga Balita Penderita Kelainan Kandung Kemih Butuh Biaya di https://www.kompas.tv/article/258323/balita-penderita-kelainan-kandung-kemih-butuh-biaya <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/262455/kisah-bayi-usia-8-hari-yang-terlahir-tanpa-memiliki-tempurung-kepala-butuh-uluran-tangan
