JAKARTA, KOMPAS.TV - Para perajin tempe di Surabaya, Jawa Timur, mengaku harus menyiasati kenaikan harga kedelai impor dengan beragam cara. <br /> <br />Para perajin mulai menaikkan harga hingga memperkecil ukuran tempe agar tidak merugi. <br /> <br />Para perajin tempe, menyebut harga kedelai impor sudah naik dari tahun lalu, dari harga Rp7 ribu per kilogram, menjadi Rp11 ribu per kilogram. <br /> <br />Keluhan seorang pedagang tahu - tempe di Pasar Tradisional Terong Makassar, Sulawesi Selatan, terlontar di tengah kunjungan Menteri Perdagangan, M Lutfi. <br /> <br />Pedagang mengaku terpaksa menaikkan harga tempe tahu jika harga kedelai impor masih melambung. <br /> <br />Di sisi lain, Menteri Perdagangan, M Lutfi, mengakui saat ini 80 persen kebutuhan kedelai dalam negeri berasal dari impor. <br /> <br />Menteri lutfi menyebut pasokan kedelai impor terganggu karena pengaruh cuaca, Badai La Nina di Amerika Selatan dan tingginya permintaan di China. <br /> <br />Kenaikan harga kedelai impor seharusnya menjadi salah satu bahasan dalam rapat gabungan DPR bersama pemerintah. <br /> <br />Namun, Menteri Perdagangan, M Lutfi, tidak hadir karena tengah kunjungan kerja ke Makassar. <br /> <br />Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel akhirnya memutuskan menunda rapat gabungan tersebut, hingga masa reses, atau melihat perkembangan lain. <br /> <br />Sejumlah isu krusial yang sedianya dibahas dalam rapat kerja gabungan DPR dan pemerintah, ini adalah masalah kebutuhan pokok, seperti persoalan minyak goreng, kedelai dan pupuk. <br /> <br />Apa langkah pemerintah untuk mengendalikan harga kedelai? <br /> <br />Benarkah pemerintah terlalu bergantung pada impor kedelai? <br /> <br />Kompas TV membahasnya bersama Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, dan Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indoensia, atau GAKOPTINDO, Aip Syarifudin. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/262575/harga-tahu-tempe-naik-dampak-tingginya-harga-kedelai-impor-indef-genjot-produksi-kedelai-lokal
