JAKARTA, KOMPAS.TV - Ramainya pro kontra di publik, mendapatkan atensi Presiden Jokowi. <br /> <br />Senin (14/02) lalu seperti biasa rapat terbatas evaluasi PPKM digelar di istana. <br /> <br />Namun, Presiden Jokowi menitip pesan kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, untuk menjelaskan ke khalayak. <br /> <br />Bahwa JHT berbeda dengan Jaminan Kehilangan Pekerjaan atau JKP. <br /> <br />JHT perlindungan jangka panjang, sedangkan JKP perlindungan jangka pendek. <br /> <br />Menurut rencana, Permenaker yang mengatur soal pembayaran JHT ini akan berlaku mulai 4 Mei 2022. <br /> <br /> <br />Baca Juga Buruh Beri Menaker 2 Pekan untuk Cabut Aturan JHT, ASPEK: Jika Tidak, Aksi akan Terus Dilakukan di https://www.kompas.tv/article/262850/buruh-beri-menaker-2-pekan-untuk-cabut-aturan-jht-aspek-jika-tidak-aksi-akan-terus-dilakukan <br /> <br />Hal ini diikuti oleh diluncurkannya program baru pada akhir Februari, yakni Jaminan Kehilangan Pekerjaan, yang iurannya dibayar pemerintah setiap bulan dengan total dana awal Rp6 triliun. <br /> <br />Berlaku atau tidaknya aturan baru JHT, bergantung tiga bulan beragam masukan berbagai lini, dalam masa sosialisasi. <br /> <br />Berkaca dari beragam pro kontra berbagai aturan terkait ketenagakerjaan, terakhir UU Cipta Kerja misalnya. <br /> <br />Aturan soal JHT tak boleh mengabaikan sejumlah hal. <br /> <br />Terutama, partisipasi publik, sosialisasi, dan waktu yang tepat. <br /> <br />Agar tujuan utama yang wajib diwujudkan, untuk perlindungan dan kesejahteraan masyarakat. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/262997/ulasan-dari-istana-presiden-jokowi-minta-menko-perekonomian-jelaskan-perbedaan-jht-dengan-jkp