KOMPAS.TV - Tak hanya menjadi buruan masyarakat, hampir sebulan terakhir minyak goreng menjadi isu yang paling banyak dibahas. <br /> <br />Selain karena kelangkaan yang terus terjadi, harga eceran di sejumlah daerah pun masih tinggi meski sudah ada kebijakan harga dari pemerintah. <br /> <br />Harga yang tidak merata dan kelangkaan membuat masyarakat rela mengantri bahkan berebut minyak goreng. <br /> <br />Baca Juga Mendag Akan Potong Rantai Distribusi untuk Atasi Kelangkaan Minyak Goreng di https://www.kompas.tv/article/263442/mendag-akan-potong-rantai-distribusi-untuk-atasi-kelangkaan-minyak-goreng <br /> <br />Di Baubau, Sulawesi Tenggara puluhan ibu-ibu berebut minyak goreng di salah satu pusat perbelanjaan. <br /> <br />Akibatnya, sejumlah kemasan minyak goreng sobek dan tumpah ke lantai. <br /> <br />Antrean juga terjadi di Bojonegoro, Jawa Timur, lebih dari tiga ribu warga rela mengantre untuk mendapatkan minyak goreng murah di operasi pasar yang digelar pemerintah. <br /> <br />Warga dijatah hanya boleh membeli maksimal 2 liter untuk setiap orang. <br /> <br />Kelangkaan minyak goreng di pasaran direspon pula oleh Menteri Perdagangan. <br /> <br />Melalui laman Instagramnya, Muhammad Lutfi mengunggah kegiatannya di akhir pekan, mengecek stok dan distribusi minyak goreng, serta harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional. <br /> <br />Namun ternyata bukan hanya distribusi dan harga minyak goreng yang perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah, penimbunan minyak goreng juga menjadi masalah. <br /> <br />Di Deli Serdang, Sumatera Utara tim satgas pangan menemukan satu gudang yang menimbun 1,1 juta kilogram minyak goreng. <br /> <br />Tentunya masyarakat berharap permasalahan minyak goreng dapat segera ditangani pemerintah. <br /> <br />Jangan terus berlarut hingga berimbas pada lonjakan sejumlah kebutuhan pangan lainnya. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/263461/minyak-goreng-masih-mahal-dan-langka-identifikasi-masalah-belum-tepat
