JAKARTA, KOMPAS.TV - Tingginya harga daging sapi membuat pedagang merugi. <br /> <br />Hingga akhirnya pedagang memutuskan untuk mogok berjualan daging mulai Senin 28 Februari hingga 4 Maret mendatang. <br /> <br />Apa upaya pemerintah untuk menurunkan harga daging sapi, dan juga mencukupi kebutuhan harian daging sapi masyarakat, yang dijual di pasaran? <br /> <br />Kompas TV membahasnya bersama Edy Priyono, Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden, dan juga Asnawi, Ketua Jaringan Pemotongan Dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI). <br /> <br />Baca Juga Menteri Perdagangan Merespon Soal Tingginya Harga Daging Sapi, Mitigasi Harga Sedang Disiapkan di https://www.kompas.tv/article/265407/menteri-perdagangan-merespon-soal-tingginya-harga-daging-sapi-mitigasi-harga-sedang-disiapkan <br /> <br />Menurut Dewan Pengurus Pusat Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI), kenaikan harga daging sapi sejak desember 2021 dipicu kenaikan harga sapi hidup di tingkat importir. <br /> <br />Tiga provinsi dengan konsumsi daging sapi tertinggi, DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat dengan 1.200 pasar aktif. <br /> <br />Hanya di wilayah ini, kerugian dialami rumah pemotongan dan pedagang, hingga Rp105 miliar per bulan jika harga pokok penjualan pedagang tidak dinaikkan. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/265412/jappdi-minta-pedagang-daging-sapi-tidak-mogok-berjualan