KOMPAS.TV - Harga elpiji non subsidi naik mulai tanggal 27 Februari 2022. Pertamina mengonfirmasi, kenaikan ini mengikuti perkembangan industri minyak dan gas. <br /> <br />Dari pantauan tim KompasTV, kenaikan harga gas elpiji non subsidi sudah terjadi sejak akhir pekan kemarin (27/02). <br /> <br />Baca Juga Penutup Tahun: Harga Gas Elpiji Naik, Pertalite dan Premium Dihapuskan di https://www.kompas.tv/article/245840/penutup-tahun-harga-gas-elpiji-naik-pertalite-dan-premium-dihapuskan <br /> <br />Kenaikan harga terjadi pada penjualan bright gas 5,5 kilogram, bright gas 12 kilogram, dan gas 12 kilogram. <br /> <br />Dengan kenaikan ini, harga elpiji non subsidi yang berlaku dipatok pada kisaran Rp 15.500 per kilogram. <br /> <br />Baca Juga Pura-pura Jadi Pembeli, Ibu-ibu Curi 5 Tabung Gas Elpiji 3 Kg di https://www.kompas.tv/article/227901/pura-pura-jadi-pembeli-ibu-ibu-curi-5-tabung-gas-elpiji-3-kg <br /> <br />Menurut Pertamina, kenaikan harga elpiji non subsidi dipicu oleh sejumlah faktor, mulai dari kenaikan harga contract price Aramco atau CPA hingga konflik Rusia dan Ukraina. <br /> <br />Pertamina berjanji, akan memantau perkembangan migas dunia dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar ketersedian gas di Indonesia tercukupi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/265681/dampak-kenaikan-migas-dunia-harga-elpiji-non-subsidi-mulai-naik
