BENGKULU, KOMPAS.TV - Sulitnya menemukan minyak goreng di pasaran membuat pelaku usaha di Bengkulu, yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan baku utama terus mengalami kerugian. <br /> <br />Untuk meminimalisasi kerugian, pedagang terpaksa menaikkan harga jual barang dagangan mereka. <br /> <br />Salah satu pelaku usaha yang terdampak mahalnya minyak goreng adalah pedagang gorengan dan juga pengusaha rumah makan. <br /> <br />Karena bahan baku minyak goreng yang sulit didapat, kalau ada pun harganya masih mahal, pelaku usaha terpaksa menaikkan harga jual demi mendapatkan untung walau sedikit. <br /> <br />Baca Juga Operasi Pasar Minyak Goreng Diserbu Warga di https://www.kompas.tv/article/266085/operasi-pasar-minyak-goreng-diserbu-warga <br /> <br />Pelaku usaha berharap, harga minyak goreng bisa kembali normal dan diikuti dengan stok yang melimpah di pasaran. <br /> <br />Sementara itu di Bangkalan, Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau langsung operasi pasar minyak goreng. <br /> <br />Khofifah mendesak produsen minyak goreng segera mengeluarkan stok minyak, agar tidak terjadi kelangkaan. <br /> <br />Khofifah menyebut, produksi minyak goreng di Jawa Timur seharusnya surplus karena kebutuhan minyak goreng setiap bulan mencapai 59.000 ton, sedangkan produksi mencapai 63.000 ton setiap bulannya. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/266134/masih-langkanya-minyak-goreng-pedagang-terpaksa-naikkan-harga-jual-untuk-hindari-kerugian
