JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah kasus harian yang masih tinggi, Menteri Kesehatan (Menkes) memberi isyarat lebaran tahun ini bisa berbeda, jika capaian vaksinasi dosis kedua memenuhi syarat. <br /> <br />Namun upaya mempercepat vaksinasi dosis kedua bisa terganjal sebab di sejumlah daerah, stok vaksin mendekati masa kedaluwarsa. <br /> <br />Sudah dua kali lebaran di masa pandemi, pemerintah memberlakukan sejumlah pengetatan mobilitas guna menekan penularan Covid-19. <br /> <br />Salah satunya adalah mengimbau warga untuk tidak pulang kampung untuk berlebaran. <br /> <br />Ada juga dari mereka yang harus merayakan lebaran di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet. <br /> <br />Bukan karena tak ingin pulang berkumpul bersama keluarga, melainkan karena sedang terpapar Covid-19. <br /> <br />Tahun ini banyak harapan agar perayaan idul fitri bisa berangsur kembali seperti sebelum pandemi. <br /> <br />Seolah menjawabnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan perayaan lebaran tahun ini bisa dilakukan berbeda, jika dilakukan percepatan vaksinasi dosis kedua. <br /> <br />Rampungnya target vaksinasi Covid-19 bisa jadi cukup menentukan situasi Lebaran pada 2022. <br /> <br />Saat ini, penduduk Indonesia yang menjadi target vaksinasi hampir semuanya sudah mendapat vaksin dosis pertama, yakni 91,70 persen. <br /> <br />Sementara dosis kedua mencapai 69 persen, dan dosis 3 sebesar 4,9 persen. <br /> <br />Nyatanya, sejumlah daerah masih tergopoh-gopoh mengejar capaian vaksinasi. <br /> <br />Di Sumatera Selatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) menargetkan pemberian 45 hingga 50 ribu dosis per hari. <br /> <br />Capaian vaksinasi kedua di Sumatera Selatan juga dinilai masih cukup tertinggal dengan dosis pertama, berkisar 60 persen; bahkan terdapat empat wilayah yang capaian vaksinasi dosis keduanya di bawah 60 persen. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/266517/2-tahun-pandemi-di-indonesia-menkes-sebut-lebaran-2022-bisa-berbeda-asal-capaian-vaksin-mendukung