KOMPAS.TV - Sudah lebih dari satu bulan pemerintah menetapkan kebijakan harga eceran tertinggi minyak goreng Rp 14 ribu per liter. <br /> <br />Namun harganya tak kunjung turun di pasaran, bahkan tak hanya mahal, minyak goreng juga sulit dicari. <br /> <br />Di Kota Kendari warga menyerbu pasar murah yang menjual minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi. <br /> <br />Baca Juga Vaksinasi Berhadiah Minyak Goreng dan Uang Saku di https://www.kompas.tv/article/266924/vaksinasi-berhadiah-minyak-goreng-dan-uang-saku <br /> <br />Ratusan warga berebut masuk dalam kantor Perum Bulog Sulawesi Tenggara saat petugas baru membuka pasar murah. <br /> <br />Dinas Perdagangan dan Perum Bulog Kota Kendari menjual minyak goreng kemasan satu liter dengan harga Rp 12.500 dalam pasar murah. <br /> <br />Pasar murah digelar untuk mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng di Kota Kendari. <br /> <br />Kondisi serupa terjadi di Bekasi, Jawa Barat ratusan warga rela antre demi mendapatkan minyak goreng dengan harga sesuai ketetapan. <br /> <br />Warga yang didominasi para ibu rela mengantre demi mendapatkan minyak goreng kemasan dua liter dengan harga Rp 28 ribu rupiah. <br /> <br />Warga mengaku tidak pernah mendapatkan minyak goreng sesuai dengan harge eceran tertinggi. Tak hanya mahal, stoknya minyak goreng juga selalu kosong. <br /> <br />Lebih dari satu bulan pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi minyak goreng Rp 14 ribu per liter. <br /> <br />Namun faktanya di lapangan, minyak goreng masih dijual dengan harga tinggi. Tak hanya itu, stoknya pun langka. <br /> <br />Langkah serius pemerintah dalam mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga miyak dinanti, demi pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dan menghindari segelintir pihak memanfaatkan kondisi ini. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/267199/sudah-lebih-dari-sebulan-harga-migor-masih-mahal-dan-sulit-dicari
