KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan tak menampik peniadaan syarat tes PCR dan antigen bagi pelaku perjalanan domestik yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap merupakan salah satu upaya menuju endemi covid-19. <br /> <br />Namun Kemenkes menegaskan, setiap pelonggaran aktivitas masyarakat harus dilakukan secara bertahap menuju endemi. <br /> <br />Baca Juga Pemerintah Diminta Hati-hati dalam Proses Transisi dari Pandemi ke Endemi di https://www.kompas.tv/article/268290/pemerintah-diminta-hati-hati-dalam-proses-transisi-dari-pandemi-ke-endemi <br /> <br />Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyatakan, sebelum mencapai endemic ada sejumlah indikator yang harus dicapai. <br /> <br />Di antaranya cakupan vaksinasi minimal 70 persen, pelaksanaan testing, tracing, dan treatment sesuai standar serta laju penularan kurang dari satu. <br /> <br />Jika laju penularan covid-19 dapat ditekan dalam jangka waktu tertentu, maka tidak tertutup kemungkinan, protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker akan dilonggarkan secara bertahap. <br /> <br />Sementara itu, mulai 8 Maret kemarin, pemerintah resmi menghapus kebijakan tes covid-19 bagi perjalanan domestik. <br /> <br />Saat ini, masyarakat yang sudah menjalani dua dosis vaksinasi covid-19 bisa langsung bepergian ke luar kota tanpa perlu tes antigen atau PCR. <br /> <br />Para pelaku perjalanan domestik cukup menunjukkan aplikasi Peduli Lindungi yang bisa memperlihatkan status vaksinasi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/269091/persiapan-menuju-endemi-kemenkes-pelonggaran-prokes-dilakukan-bertahap
