JAKARTA, KOMPAS.TV - Warga Rusunawa Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, mengeluhkan tumpukan debu yang muncul akibat adanya bongkar muatan batu bara di wilayah pelabuhan. <br /> <br />Akibat abu, anak-anak dan orang dewasa di wilayah tersebut mengalami gangguan pernapasan hingga iritasi mata. <br /> <br />Rusunawa Marunda berada sekitar empat kilometer, tak jauh dari wilayah pelabuhan. <br /> <br />Ketika angin bertiup, abu dari bongkar muat di pelabuhan terbawa hingga ke tempat tinggal warga. <br /> <br />Warga mengaku kewalahan dengan debu yang terus datang; meski sudah dibersihkan setiap hari, tumpukan debu terus menyelimuti rumah. <br /> <br />Tak hanya itu, warga juga terserang gangguan pernapasan. <br /> <br />Warga berharap ada jalan keluar atas kondisi ini agar warga bisa kembali bernafas lega. <br /> <br />Menyikapi temuan ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) angkat suara. <br /> <br />KPAI mengunjungi langsung salah satu sekolah yang terdampak abu pencemaran batu bara. <br /> <br />Abu dari batu bara dikhawatirkan berdampak pada kesehatan warga, terutama anak-anak. <br /> <br />Banyak warga yang mengeluhkan gangguan pernapasan dan juga infeksi pada kulit, hingga terkena sakit ISPA. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/270031/warga-rusun-marunda-tuntut-pemerintah-cari-dalang-di-balik-pencemaran-udara-oleh-abu-batu-bara