JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah dua kali mangkir, hari ini Menteri Perdagangan menjelaskan kepada DPR terkait permasalahan minyak goreng, yang langka dan mahal. <br /> <br />Menteri Lutfi mengakui bahwa ia luput memprediksi kenaikan harga akibat invasi Rusia. <br /> <br />Meski demikian, Mendag membantah tudingan Anggota DPR bahwa pemerintah tak berani melawan pengusaha. <br /> <br />Mendag memastikan skema pajak progresif yang baru diterapkan, bisa menjadi solusi agar stok minyak goreng dalam negeri aman. <br /> <br />Baca Juga Temuan Kontainer Berisi 1.800 Karton Minyak yang Siap Diekspor ke Hong Kong, Diduga Ulah PT AMJ! di https://www.kompas.tv/article/271609/temuan-kontainer-berisi-1-800-karton-minyak-yang-siap-diekspor-ke-hong-kong-diduga-ulah-pt-amj <br /> <br />Sebelumnya anggota Komisi VI DPR, Mufti Anam menyampaikan kritik pedas setelah mendengar penjelasan Menteri Perdagangan, mengenai alasan kenaikan harga eceran tertinggi minyak goreng. <br /> <br />Menurut Mufti, Kementerian Perdagangan sudah mengeluarkan berbagai kebijakan namun tak satu pun yang terealisasi dengan baik. <br /> <br />Mufti menyebut, kegagalan ini membuat kementerian bak macan ompong di hadapan rakyat hingga produsen minyak goreng. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/271613/dikritik-bak-macan-ompong-menteri-perdagangan-pastikan-solusi-baru-kali-ini-manjur
