JAKARTA, KOMPAS.TV - SEA, induk dari Shopee, Garena, Shopeepay, dan SEA Bank. <br /> <br />Meski tercatat sebagai aplikasi e-commerce yang paling banyak diunduh di dunia, namun ternyata, tak mampu menolong kinerja induknya. <br /> <br />SEA mencatat rugi bersih Rp 21 koma 6 triliun tahun lalu. <br /> <br />Hal ini tentu menjadi pertimbangan ketika hendak melirik saham GoTo yang akan segera IPO. <br /> <br />Bookbuilding saham GoTo akan berakhir hari ini, Senin (21/3). <br /> <br />Masih ada waktu untuk para investor menimbang, beli atau tidak? <br /> <br />Saham GoTo yang akan IPO; harganya terbilang murah Rp 300-an jika dibanding saat buka IPO tahun lalu di harga Rp 800-an. <br /> <br />Tapii, benarkah memang saham GoTo ini murah? <br /> <br />Berkaca pada apa yang terjadi di saham buka, banyak hal yang harus jadi pertimbangan investor. <br /> <br />Salah satunya tentu adalah fundamental dan kinerja perusahaan tersebut. <br /> <br />Kami mendapat data ini dari Underwriter GoTo, Indopremier. <br /> <br />Ini adalah angka estimasi rugi bersih GoTo yang dihitung Indopremier. <br /> <br />Dan di dalam prospektus yang juga bisa anda akses, GoTo mencatatkan disclaimer yang menyebut perusahaan mungkin tidak dapat mencapai profitabilitas. <br /> <br />Ada sisi lain yang bisa dilihat, bahwa perusahaan startup, terutama tech company, saat IPO jarang dalam keadaan untung. <br /> <br />Misalnya, Amazon atau Tesla; pasalnya, mereka mengeluarkan banyak uang untuk investasi dan ekspansi. <br /> <br />Kembali, keputusan membeli ada di tangan investor. <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/272521/aplikasi-dari-sea-group-jadi-yang-paling-banyak-diunduh-tapi-mengapa-saham-sea-masih-turun
