JAKARTA, KOMPAS.TV - Usai sudah perjuangan Supena menjaga periuk nasi agar tetap ngebul. <br /> <br />Sudah dua hari ini pabrik kerupuk yang dia bangun di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, berhenti beroperasi. <br /> <br />Hiruk pikuk pekerja yang biasa lalu lalang, kini hanya menyisakan onggokan alat produksi. <br /> <br />Kerupuk yang belum digoreng ini seakan menegaskan, Supena mulai kibarkan bendera putih. <br /> <br />Nun jauh di Pontianak, Kalimantan Barat, nasib tak jauh beda dialami Adang. <br /> <br />Baca Juga Viral! Aksi Curi Minyak Goreng Terekam CCTV, Tujuh Toko Mengeluh Kehilangan di https://www.kompas.tv/article/273170/viral-aksi-curi-minyak-goreng-terekam-cctv-tujuh-toko-mengeluh-kehilangan <br /> <br />Dengan sisa modal yang ada, dia terus bertahan walau nyaris tak menerima untung. <br /> <br />Adang dan Supena mungkin menjadi satu di antara ribuan pengusaha kerupuk di tanah air yang amat tergantung pada minyak goreng curah. <br /> <br />Mereka membutuhkan sekitar 300 liter minyak goreng, dalam sehari. <br /> <br />Jadi tak heran jika harga minyak goreng naik tinggi, apalagi tak ada di pasaran, pilihannya hanya satu. <br /> <br />Mengibarkan bendera putih, dan berhenti berproduksi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/273255/pengusaha-kerupuk-terancam-bangkrut-dampak-minyak-goreng-mahal-dan-langka
