GORONTALO, KOMPAS.TV - Polda Gorontalo terus menyelidiki penembakan yang menewaskan Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Gorontalo AKBP Beni Mutahir oleh tahanan kasus narkoba. <br /> <br />Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan kepada ketujuh anggota polisi lainnya yang saat itu sedang menjaga tahanan karena diduga melanggar kode etik kepolisian. <br /> <br />Baca Juga Marah Dibohongi Soal Penembakan TNI, Jenderal Andika: Komandan Kompi Harus Diproses Hukum di https://www.kompas.tv/article/272659/marah-dibohongi-soal-penembakan-tni-jenderal-andika-komandan-kompi-harus-diproses-hukum <br /> <br />Sebelum terjadi aksi penembakan, korban AKBP Beni Mutahir memerintahkan anak buahnya untuk mengeluarkan tersangka dari tahanan sampai ke rumahnya tanpa melalui prosedur yang benar. <br /> <br />Saat ini polisi melakukan sidang etik kepada tujuh anggota polisi lainnya yang saat itu sedang menjaga tahanan. <br /> <br />Dari keterangan Kabid Humas Polda Gorontalo, penembakan terjadi bermula dari adanya permohonan tersangka kepada korban agar bisa diizinkan pulang untuk menyelesaikan persoalan keluarga. <br /> <br />Setelah batas waktu yang diberikan korban kepada tersangka menemui keluarganya, korban kemudian meminta tersangka untuk segera kembali ke sel tahanan. <br /> <br />Namun ketika permintaan korban tidak didengarkan tersangka, korban pun menampar tersangka dan akhirnya tersangka marah hingga mengambil senjata api rakitan di dalam kamar. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/273361/buntut-penembakan-perwira-oleh-tahanan-narkoba-7-anggota-polisi-jalani-sidang-kode-etik
