KOMPAS.TV - Pernyataan soal ancaman reshuffle menteri muncul saat Presiden Joko Widodo kunjungan kerja ke Bali. <br /> <br />Ancaman reshuffle ini ke luar dari mulut presiden karena banyak menteri yang masih melakukan impor. <br /> <br />Banyak kegiatan presiden dalam kunjungannya ke Bali, antara lain meresmikan stasiun pengisian kendaraan listrik ultra pertama di Indonesia. <br /> <br />Baca Juga Desas-desus Isu Reshuffle, PAN Masuk Kabinet Jokowi? di https://www.kompas.tv/article/273409/desas-desus-isu-reshuffle-pan-masuk-kabinet-jokowi <br /> <br />Lalu memberikan bantuan langsung tunai untuk warga di Kabupaten Badung, dan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana. <br /> <br />Ancaman reshuffle disampaikan presiden di pengarahan aksi afirmasi bangga buatan Indonesia. <br /> <br />Presiden geram karena banyak lembaga menggunakan barang barang impor, hingga ia menyinggung soal reshuffle atau pergantian menteri. <br /> <br />Pernyataan ini keluar saat presiden meminta menteri BUMN mengganti pimpinan BUMN yang masih mengutamakan impor untuk pengadaan barang dan jasa. <br /> <br />Pernyataan soal reshuffle keluar dari mulut Presiden Joko Widodo tak lepas dari kegeramannya soal masih banyaknya pengadaan barang lewat impor. <br /> <br />Bahkan ada sejumlah menteri yang jadi sasaran kemarahan presiden yakni Menteri Kesehatan, Menteri Pertanian, Menteri BUMN hingga TNI-Polri. <br /> <br />Kejengkelan presiden karena barang-barang yang diimpor sebenarnya bisa diproduksi di dalam negeri. <br /> <br />Jika hal itu bisa dilakukan, pertumbuhan ekonomi bisa terus membaik. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/273867/geram-masih-banyak-menteri-yang-doyan-impor-jokowi-ancam-reshuffle