KOMPAS.TV - Antrean warga membeli minyak goreng dan bio solar subsidi di penghujung Maret masih juga belum bisa di atasi pemerintah. <br /> <br />Salah satu alasannya, subsidi yang membengkk lantaran harga bahan baku minyak goreng dan bio solar subsidi melonjak. <br /> <br />Minggu sore, antrean truk di stasiun pengisian bahan bakar Gunung Malang, Balikpapan, Kalimantan Timur tak dikawal para sopir. <br /> <br />Baca Juga Kompaknya Bapak-bapak dan Ibu-ibu di Indonesia: Satu Antre Solar, yang Lainnya Antre Minyak Goreng di https://www.kompas.tv/article/274224/kompaknya-bapak-bapak-dan-ibu-ibu-di-indonesia-satu-antre-solar-yang-lainnya-antre-minyak-goreng <br /> <br />Setelah memarkirkan truk ke dalam antrean, sopir memilih pulang ke rumah dan kembali pada Senin pagi untuk mengisi bahan bakar. <br /> <br />Ya, karena memang tak ada layanan pengisian bio solar subsidi pada Minggu sore hingga pagi hari berikutnya. <br /> <br />Pada Senin pagi, para sopir kembali menunggu giliran pengisian solar. <br /> <br />Antre dengan penjatahan solar seperti ini mengganggu kerja antaran para sopir. Waktu mereka dihabiskan lebih lama untuk mengantre ketimbang mengantar barang. <br /> <br />Tak cuma di Kalimantan Timur, kondisi ini juga terjadi di Sulawesi dan Sumatera. <br /> <br />Di Polewali Mandar, Sulawesi Barat antrean terjadi sejak minggu pagi. Mereka terpaksa antre lantaran bahan bakar kendaraannya sudah tidak cukup untuk tiba di kota tujuan. <br /> <br />Bahkan sebelum tiba di Polewali Mandar, truk-truk ini juga mengantre solar di kota-kota sebelumnya. <br /> <br />Kondisi ini membuat mereka terlambat mengantar barang ke tempat tujuan. <br /> <br />Antrean bio solar terjadi lantaran subsidi pemerintah sudah membengkak. Ini adalah kesepakatan pemerintah dan DPR memangkas kuota solar bersubsidi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/274533/kelangkaan-minyak-goreng-dan-solar-masih-belum-bisa-teratasi