KOMPAS.TV - Pemerintah mengakui ada potensi terjadinya perbedaan penetapan 1 Ramadhan 1443 Hijriah yang akan ditetapkan pemerintah dengan awal Ramadhan yang diumumkan pengurus pusat Muhammadiyah. <br /> <br />Hal ini terjadi karena pendekatan yang digunakan awal Ramadhan berbeda. Kendati demikian Wakil Presiden Maruf Amin berharap, penetapan awal Ramadhan tahun ini antara pemerintah dan Muhammadiyah masih sama. <br /> <br />Baca Juga Perbedaan Awal Ramadhan, Jubri Wapres: Tidak Masalah di https://www.kompas.tv/article/276018/perbedaan-awal-ramadhan-jubri-wapres-tidak-masalah <br /> <br />Tahun ini, Muhammadiyah melalui maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 menetapkan jatuhnya awal 1 Ramadhan 1443 Hijriyah adalah pada 2 April 2022. <br /> <br />Sementara itu pada hasil sidang isbat yang berlangsung pada (01/04) Kemenag telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1443 Hijriyah jatuh pada tanggal 3 April 2022. <br /> <br />Peneliti Astronom LAPAN-BRIN mengatakan, perbedaan terjadi karena adanya dua metode penentuan yang berbeda. <br /> <br />Ada dua metode dalam menentukan awal bulan di kalender Hijriyah, yaitu dengan metode hilal dan hisab. <br /> <br />NU menggunakan metode rukyat dengan berdasar pada pemantauan munculnya hilal baik dengan mata telanjang maupun menggunakan teleskop. <br /> <br />Sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode hisab atau perhitungan untuk menentukan waktu jatuhnya awal bulan baru. <br /> <br />Sementara itu, Jubir Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, perbedaan awal Ramadhan bukanlah menjadi suatu masalah. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/276027/penentuan-awal-ramadhan-pemerintah-dengan-muhammadiyah-berbeda-mengapa