MANADO, KOMPAS.TV - Tumpukan sampah plastik ini, dikumpulkan oleh Chris Longdong, seorang warga Kelurahan Perkamil, Manado, Sulawesi Utara, untuk diubah dengan metode yang ia ciptakan untuk menjadi bahan bakar minyak. <br /> <br />Tak hanya sampah plastik saja, tetapi bahan bakar minyak yang dibuatnya juga ada yang dibuat dari minyak goreng bekas. <br /> <br />Pria lulusan Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado ini, awalnya melakukan riset untuk mencari solusi bisnis kuliner yang digelutinya. <br /> <br />Ia pun berhasil memproduksi minyak tanah dengan menggunakan bahan baku sampah plastik dan minyak goreng bekas. <br /> <br />Ternyata hasil temuan itu membuat dirinya dilirik sebuah yayasan yang bersedia mendanai pengembangan penelitiannya. <br /> <br />Baca Juga Warga Kompak Olah Lahan Tidur, Jadi Kebun Sayur dan Herbal di https://www.kompas.tv/article/274593/warga-kompak-olah-lahan-tidur-jadi-kebun-sayur-dan-herbal <br /> <br />Berbekal hasil penelitian dari berbagai jurnal, ia pun melakukan penyempurnaan hingga berhasil menciptakan bahan bakar bio sintetik berupa solar, bensin, dan gas. <br /> <br />Dalam 10 kilogram sampah plastik, ia berhasil memproduksi 8 hingga 9 liter BBM, tergantung dari jenis plastik. <br /> <br />Dari 8 hingga 9 liter yang dihasilkan itu, sebanyak 60 persen menjadi solar, 25 persen bensin, 15 persen minyak tanah, dan sisanya menjadi gas. <br /> <br />Dengan kehadiran energi terbarukan dari limbah ini, diharapkan bisa membantu mengatasi masalah pencemaran lingkungan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/276746/keren-warga-manado-ini-berhasil-olah-sampah-dan-minyak-goreng-bekas-jadi-solar-bensin-dan-gas
