JAKARTA, KOMPAS TV Puluhan orang di Tbilisi Georgia gelar aksi protes mengecam apa yang terjadi di Ukraina. <br /> <br />Peserta aksi terkapar dengan kondisi tangan terikat di belakang. Ini merupakan aksi mengecam pembunuhan massal yang dilakukan di Bucha, Ukraina. <br /> <br />Mereka menggelar aksi di depan Gedung Parlemen Georgia. Aksi diam tersebut jadi bentuk solidaritas untuk warga sipil Ukraina yang menjadi korban. <br /> <br />Baca Juga Kesaksian Wakil Dewan Kota Bucha: Tentara Rusia Kirim Ransum ke Rubanah, Lalu Melempar Granat di https://www.kompas.tv/article/277572/kesaksian-wakil-dewan-kota-bucha-tentara-rusia-kirim-ransum-ke-rubanah-lalu-melempar-granat <br /> <br />Ratusan orang di Bucha Ukraina ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, usai militer Rusia sempat menduduki kawasan tersebut. <br /> <br />Ukraina menyebut itu bagian dari genosida yang dilakukan militer Rusia dalam operasi militer khusus. <br /> <br />Di Bucha, sejumlah warga ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, tangan diikat dan terkubur. <br /> <br />Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah berkunjung ke lokasi tersebut. <br /> <br />Sementara, pihak Rusia mengelak jadi dalang dalam kematian massal tersebut. Kondisi mengenaskan di Bucha membuat sejumlah negara kecam Rusia. <br /> <br />Operasi militer khusus Rusia di Ukraina telah berlangsung lebih dari satu bulan. Sejumlah kota jadi porak-poranda, termasuk Kiev, Mariupol, dan Bucha. <br /> <br />Video Editor: Adrianus <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/277617/kematian-massal-di-bucha-undang-protes-negara-tetangga-reka-ulang-jadi-korban-pembunuhan
