TASIKMALAYA, KOMPAS.TV - Gubuk di tengah persawahan di Kampung Sayuran, Desa Cilangkap, Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat ini, selama 2 tahun menjadi rumah bagi Herman Suherman. <br /> <br />Herman yang berusia 48 tahun, tinggal seorang diri di gubuk. <br /> <br />Selalu kemasukan air setiap kali hujan lebat, membuat gubuk ini tidak layak untuk ditinggali. <br /> <br />Gubuk berukuran 2 kali 3 meter ini, juga berisiko terkena sambaran petir, karena lokasinya yang berada di tengah persawahan. <br /> <br />Di tengah situasi tempat tinggal yang tidak layak ini lah, Herman menanggung penyakit yang dideritanya, diabetes. <br /> <br />Penyakit ini membuat luka di kaki kanannya tidak kunjung sembuh, bahkan mengeluarkan bau tidak sedap. <br /> <br />Herman pun hanya bisa terbaring lemah, di lantai beralaskan tikar. <br /> <br />Baca Juga Kabar Baik! Hidup di Gubuk Selama 7 Tahun, Bupati Bandung Akan Bedah Rumah Keluarga Ini di https://www.kompas.tv/article/269214/kabar-baik-hidup-di-gubuk-selama-7-tahun-bupati-bandung-akan-bedah-rumah-keluarga-ini <br /> <br />Untuk makan sehari-hari, Herman mengharapkan pemberian warga kampung. <br /> <br />Namun, tidak setiap hari ada yang datang untuk mengantarkan makanan. <br /> <br />Untuk menahan rasa lapar, Herman sering meminum banyak air. <br /> <br />Sebelumnya, Herman bekerja sebagai pekerja panggul di Pasar Cisarua, Bogor. <br /> <br />Lantaran mengidap diabetes, Herman ingin tinggal bersama anak perempuannya yang tinggal di Kampung Sayuran, Tasikmalaya. <br /> <br />Selama tinggal bersama anaknya, penyakit yang diderita herman bertambah parah. <br /> <br />Herman sama sekali tidak pernah dibawa berobat, karena keterbatasan biaya. <br /> <br />Situasi ini membuat Herman sering terjadi adu mulut dengan anaknya. <br /> <br />Herman diusir dan memilih tinggal sendirian di gubuk milik warga setempat. <br /> <br />Tidak memiliki data kependudukan yang jelas, membuat bantuan belum juga datang. <br /> <br />Warga sesekali memberikan bantuan makanan dan air untuk Herman. <br /> <br />Namun sayang, tidak bisa memenuhi yang dibutuhkan Herman, karena kemampuan warga yang juga terbatas. <br /> <br />Di antara rasa sakit karena diabetes dan perut yang sering tidak terisi, Herman memanjatkan doa. <br /> <br />Ia memelihara harapan agar bisa sembuh, kembali produktif, dan tidak bergantung pada orang lain. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/277774/gubuk-di-tengah-sawah-jadi-tempat-berteduh-herman-bergelut-dengan-diabetes-yang-dideritanya
