JAKARTA, KOMPAS.TV - Pascapemecatan secara permanen, banjir kecaman dari sejumlah elite politik menghampiri IDI. <br /> <br />Pada umumnya, elite politik adalah pasien Terawan untuk cuci otak yang jadi materi disertasinya di Universitas Hasanudin. <br /> <br />Dan para menteri juga membela Terawan; dengan menjadi pasien Vaksinasi Nusantara. <br /> <br />Baca Juga Dinilai Punya Kelemahan, IDI Pertanyakan Disertasi Metode Cuci Otak Dokter Terawan di https://www.kompas.tv/article/278098/dinilai-punya-kelemahan-idi-pertanyakan-disertasi-metode-cuci-otak-dokter-terawan <br /> <br />Sejak kemarin, Kamis (7/4), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan menjadi penegah dalam konflik Terawan dan IDI. <br /> <br />Terawan mangkir dari panggilan Majelis Etik sejak 2015 hingga pemberhentian sementara sebagai anggota IDI pada 2018. <br /> <br />Baca Juga Bela Terawan, Komisi IX DPR: Bubarin Saja IDI, Orang Cuma Organisasi Profesi! di https://www.kompas.tv/article/278103/bela-terawan-komisi-ix-dpr-bubarin-saja-idi-orang-cuma-organisasi-profesi <br /> <br />Padahal, Majelis saat itu minta penjelasan soal metode cuci otaknya. <br /> <br />Sejak itu pula Terawan bergeming dengan kritik IDI. <br /> <br />Terawan baru melawan dengan pembelaan dari kesaksian sejumlah elite politik yang jadi pasiennya, pascapemberhentian secara permanen dari IDI pada 2022. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/278110/prabowo-hingga-luhut-menteri-ramai-ramai-membela-terawan-dengan-jadi-pasien-vaksin-nusantara