RAJA AMPAT, KOMPAS.TV - Teripang merupakan salah satu biota laut yang memiliki nilai jual tinggi. <br /> <br />Hal ini dimanfaatkan kelompok perempuan Waifuna di Kampung Capatcol, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, sebagai mata pencaharian mereka untuk peningkatan ekonomi keluarga. <br /> <br />Budidaya teripang ini mulai kembali dijalankan setelah dibukanya sasi laut. <br /> <br />Tradisi sasi laut sendiri merupakan salah satu upaya pelestarian sumber daya alam bawah laut, yang dilakukan masyarakat adat di Raja Ampat, secara turun-temurun. <br /> <br />Sasi laut akan dilakukan selama satu tahun; dengan demikian, tidak ada aktivitas pencarian biota laut pada kawasan yang sudah ditetapkan sasi. <br /> <br />Setelah sasi laut ini dibuka, menjelang Paskah, masyarakat setempat mulai bisa kembali memanen hasil laut; utamanya teripang dan mengelolahnya untuk dijadikan barang bernilai ekonomi. <br /> <br />Usai memanen, teripang ini akan diolah dengan cara merebusnya dan ada juga yang dikeringkan untuk kemudian dijual. <br /> <br />Biasanya harga teripang sendiri bisa mencapai Rp 35.000 per kilogram, yang dijual melalui pengepul di Kota Sorong. <br /> <br />Ini merupakan mata pencarian yang dijalankan oleh kelompok perempuan di Kabupaten Raja Ampat. <br /> <br />Selain menopang ekonomi keluarga, cara ini juga untuk membantu mendukung kegiatan keagamaan pada daerah tersebut. <br /> <br />Dengan bantuan Yayasan Konservasi Nusantara, masyarakat setempat di Raja Ampat dapat menjaga kelestarian alam bawa laut demi keberlangsungan hidup ke depannya. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/278118/tingkatkan-ekonomi-keluarga-kelompok-perempuan-waifuna-di-raja-ampat-budidya-teripang
