PALOPO, KOMPAS.TV - Unjuk rasa tolak presiden 3 periode di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, berlangsung ricuh. <br /> <br />Saling serang antar pengunjuk rasa dan petugas keamanan tidak dapat dihindarkan. <br /> <br />Saling serang antar mahasiswa pengunjuk rasa dengan petugas keamanan, berlangsung di area perkantoran Wali Kota, DPRD Palopo dan Lapangan Pancasila pada Senin (11/04) sore. <br /> <br />Kericuhan bermula saat mahasiswa berupaya masuk ke gedung DPRD Palopo dengan menerobos kawat barrier, namun petugas keamanan berupaya memukul mundur mahasiswa. <br /> <br />Mahasiswa melempari petugas dengan batu, sementara petugas melepaskan tembakan gas air mata untuk menghalau masa. <br /> <br />Unjuk rasa mahasiswa yang menolak masa jabatan presiden tiga periode berlangsung ricuh di depan kantor DPRD Bangkalan. <br /> <br />Massa mahasiswa dan polisi terlibat saling dorong. <br /> <br />Kericuhan terjadi setelah mahasiswa mencoba menerobos barikade polisi, dengan tujuan menemui anggota DPRD Bangkalan. <br /> <br />Akibat kericuhan yang terjadi polisi berupaya membubarkan massa dengan menyemprotkan air dengan menggunakan kendaraan water cannon. <br /> <br />Sebelumnya unjuk rasa menolak jabatan presiden tiga periode di lakukan mahasiswa dengan blokade akses jalan menuju Jembatan Suramadu. <br /> <br />Unjuk rasa menolak masa jabatan tiga periode juga berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan. <br /> <br />Selain berorasi, mahasiswa memblokade sejumlah ruas, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. <br /> <br />Di Samarinda, Kalimantan Timur, massa yang menamakan diri Aliansi Mayarakat Kalimantan Timur Menggugat, berunjuk rasa di depan kantor DPRD Kalimantan Timur. <br /> <br />Massa menolak kenaikan harga BBM, kenaikan PPN, dan menolak wacana penundaan pemilu serta penambahan masa jabatan presiden. <br /> <br />Massa meminta agar ketua DPRD Kalimantan Timur, ikut mendukung tututan mereka. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/278964/mahasiswa-demo-tolak-penundaan-pemilu-2024-aksi-massa-di-palopo-dan-bangkalan-berujung-ricuh
