JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengeroyokan yang dialami Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, dinilai menjadi bukti adanya kelompok radikal yang menyusup dalam demo 11 April lalu. <br /> <br />Jaringan Moderat Indonesia menyebut, unjuk rasa Senin lalu dimanfaatkan kelompok tertentu, untuk politik kotor. <br /> <br />Kelompok radikal itu menyusup dalam gerakan politik. <br /> <br />Hasil penyidikan polisi sementara menyatakan, pengeroyok Ade Armando yang sudah ditangkap bukanlah mahasiswa. <br /> <br />Tiga tersangka pengeroyok Ade Armando sudah ditangkap. <br /> <br />Untuk dua tersangka yang pertama kali ditangkap, polisi menyebut pelaku mengeroyok korban karena terprovokasi dan kesal, dengan sejumlah hal yang disampaikan Ade Armando di media sosial. <br /> <br />Baca Juga Pengeroyokan Ade Armando, Ulah Kelompok Radikal yang Menyusup ke Politik? di https://www.kompas.tv/article/279718/pengeroyokan-ade-armando-ulah-kelompok-radikal-yang-menyusup-ke-politik <br /> <br />Benarkah ada yang menunggangi unjuk rasa mahasiswa pada 11 April, hingga adanya korban pengeroyokan, yakni Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando? <br /> <br />Apakah itu kelompok radikal? <br /> <br />Kompas TV bahas bersama direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi, dan Pengamat Hukum dan Politik Mujahid 212, Damai Hari Lubis. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/279729/islah-bahrawi-debat-panas-dengan-damai-hari-lubis-bahas-kasus-pengeroyokan-ade-armando
