JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah memberi sinyal tarif listrik akan naik dalam waktu dekat. <br /> <br />Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM), Arifin Tasrif, kemarin (13/4) dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, membahas kenaikan akibat dampak kenaikan harga minyak mentah dunia. <br /> <br />Rencana kenaikan tarif PLN untuk menghemat kompensasi dari APBN, sebesar Rp 7-16 triliun. <br /> <br />Terkait rencana naiknya tarif listrik, Komisi VII DPR RI meminta pemerintah, segera membayar kompensasi atas penjualan listrik dan BBM kepada PT PLN dan PT Pertamina. <br /> <br />Kompensasi adalah biaya yang harus dibayarkan pemerintah pada PT PLN dan PT Pertamina untuk menahan naiknya tarif listrik, serta harga jual BBM ke masyarakat. <br /> <br />Kenaikan tarif listrik akan mengurangi beban APBN. <br /> <br />Namun di sisi lain, naiknya tarif listrik akan menambah beban masyarakat hingga memperlambat pertumbuhan ekonomi. <br /> <br />Lalu, apakah menaikkan tarif listrik menjadi satu satunya langkah sebagai strategi jangka pendek untuk menghadapi naiknya harga minyak dunia? <br /> <br />Apa yang perlu dipertimbangkan pemerintah? <br /> <br />Kompas TV berbincang dengan Anggota Dewan Energi Nasional, Satya Widya Yudha; serta Pengamat Energi, Kurtubi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/280154/menteri-esdm-sebut-kenaikan-tarif-pln-kurangi-beban-apbd-hingga-rp-16-t-apa-dampaknya-bagi-rakyat
