JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi, membantah tudingan Amerika Serikat yang menyebut aplikasi PeduliLindungi melanggar hak asasi manusia (HAM). <br /> <br />Laporan Kementerian Luar Negeri AS menyebut adanya kekhawatiran pengumpulan dan penggunaan data pribadi pengguna aplikasi. <br /> <br />Aplikasi PeduliLindungi sebagai alat "tracing" Covid-19 Indonesia jadi sorotan setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat merilis laporan praktik HAM di berbagai negara, termasuk Indonesia. <br /> <br />Menanggapi hal ini, pemerintah menjamin, sistem elektronik pada aplikasi PeduliLindungi aman dan layak digunakan. <br /> <br />Baca Juga Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi: PeduliLindungi Punya Pengamanan Berlapis di https://www.kompas.tv/article/280623/juru-bicara-kemenkes-siti-nadia-tarmizi-pedulilindungi-punya-pengamanan-berlapis <br /> <br />Menko Polhukam Mahfud MD menegaskan, aplikasi PeduliLindungi dibuat pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19. <br /> <br />Mahfud juga menyebut, penanganan Covid-19 Indonesia peringkat empat terbaik di dunia , jauh melampaui Amerika Serikat. <br /> <br />Komnas HAM belum menemukan indikasi pelanggaran HAM aplikasi PeduliLindungi. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/280637/kemenkes-bantah-tuduhan-as-sebut-aplikasi-pedulilindungi-tak-langgar-ham-privasi-data-pribadi
