PANGKALPINANG, KOMPAS TV - Berwarna coklat kemerahan, berfungsi sebagai alat penutup kepala, kopiah resam menjadi kopiah khas dari Pulau Bangka. <br /> <br />Kopiah ini terbuat dari serat pohon resam dengan cara dirajut. <br /> <br />Salah satu lapak di pasar tradisional Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung ini, telah menjual kopiah resam sejak 5 tahun silam. <br /> <br />Ditengah bulan suci Ramadhan seperti saat ini, biasanya kopiah resam laris terjual. <br /> <br />Namun karena sepinya pendatang akibat kesulitan ekonomi dimasa pandemi, berdampak pada pendapatan pedagang menurun di bandingkan tahun - tahun sebelumnya. <br /> <br />Di lapak ini, kopiah resam dijual dengan harga mulai dari 50 hingga 250 ribu rupiah, tergantung dengan kerapatan anyaman dan kelenturan kopiah. <br /> <br />Kopiah resam biasanya diburu pembeli saat mendekati hari raya, untuk dijadikan buah tangan bagi para pendatang saat pulang kampung. <br /> <br />Akibat dari sepinya pembeli, pedagang hanya mampu menjual rata rata 5 kopiah resam dalam satu hari pada saat Ramadhan tahun ini, angka tersebut mengalami penurunan hingga 75 persen. Padahal pada tahun sebelumnya, pedagang mampu menjual 20 kopiah resam dalam satu hari. <br /> <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/282535/kopiah-resam-kopiah-khas-bangka-yang-sepi-pembeli-akibat-pandemi
