JAKARTA, KOMPAS.TV - Berbagai cara dilakukan masyarakat agar dapat mudik, untuk merayakan Lebaran bersama sanak saudara di kampung halaman. <br /> <br />Salah satu warga Kampung Muka, Ancol, Jakarta Utara nekat mudik dengan menggunakan gerobak motor. <br /> <br />Dua hari jelang Hari Raya Idul Fitri, Nur Galih warga Kampung muka, Ancol, Jakarta Utara mulai berkemas untuk mudik. <br /> <br />Seperti warga rantau ibu kota lainnya, momentum Lebaran menjadi tradisi untuk kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dan bersilahturahmi dengan sanak saudara. <br /> <br />Baca Juga Cerita 2 Pemuda Tangerang yang Mudik ke Brebes Naik Sepeda Ontel di https://www.kompas.tv/article/284805/cerita-2-pemuda-tangerang-yang-mudik-ke-brebes-naik-sepeda-ontel <br /> <br />Berbeda dari kebanyakan orang, pria paruh baya yang bekerja sebagai sopir bajaj ini berangkat mudik menggunakan gerobak motor. <br /> <br />Ia telah memodifikasi kendaraannya dengan memberi terpal, lampu hias dan alas tidur. <br /> <br />Tak sendirian, setidaknya ada dua keluarga lainnya yang pergi mudik menggunakan gerobak motor. <br /> <br />Hal ini dilakukan demi menghemat ongkos perjalanan ke Kota Pemalang. <br /> <br />Perjalanan diperkirakan antara 18 hingga 20 jam. <br /> <br />Biaya mudik dengan gerobak motor dinilai jauh lebih murah. <br /> <br />Pemudik bisa urunan untuk membeli BBM. <br /> <br />Seperti masyarakat lainnya, yang memanfaatkan pelonggaran PPKM dari pemerintah untuk pergi mudik. <br /> <br />Keberangkatan Nur Galih ke kampung halaman pun mendapat dukungan para tetangga. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/284853/beda-dari-yang-lain-sopir-bajaj-nekat-berangkat-mudik-ke-pemalang-dengan-gerobak-motor