JAKARTA, KOMPAS TV Tak semua umat Muslim merayakan hari raya Idulfitri dengan suka cita bersama keluarga, misalnya Maryati seorang pengungsi yang terdampak kebakaran Pasar Gembrong. <br /> <br />Maryati mengaku sedih merayakan Idulfitri tahun ini di tenda pengungsian. <br /> <br />Tradisi-tradisi yang biasanya ia jalani seperti masak-masak dan makan ketupat lebaran tak dapat ia rasakan tahun ini. <br /> <br />Baca Juga Terpaksa Mengungsi, Korban Kebakaran Pasar Gembrong Sedih Akibat Kehilangan Momen Idul Fitri di https://www.kompas.tv/article/285362/terpaksa-mengungsi-korban-kebakaran-pasar-gembrong-sedih-akibat-kehilangan-momen-idul-fitri <br /> <br />"Enggak bisa ngomong, sedih banget. Biasa keluarga ada sekarang enggak tahu," tutur Maryati sambil menangis. <br /> <br />Tempat tinggalnya hangus terbakar dalam insiden kebakaran hebat yang melanda kawasan Pasar Gembrong beberapa waktu lalu. <br /> <br />Ia juga mengaku bahwa saat ini untuk menikmati santapan khas lebaran hanya bisa menunggu pemberian orang lain. <br /> <br />Maryati jalani momen lebaran di pengungsian bersama anak, menantu, dan cucunya. <br /> <br />"Rumah enggak ada, apa enggak ada, enggak ada semua. Biasa lontong banyak, sekarang dikasih sama orang. Gimana enggak sedih perasaan?" ujarnya. <br /> <br />Video Editor: Adrianus <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/285462/tangis-korban-pasar-gembrong-lebaran-di-pengungsian-kalau-orang-enggak-ngasih-enggak-makan
