KOMPAS.TV - Pertumbuhan ekonomi kuartal 1 lalu masih didorong 3 sektor, yakni konsumsi masyarakat, ekspor, dan investasi. <br /> <br />Ketiga kontributor ini sekarang sangat rentan diganggu sama yang namanya inflasi global. <br /> <br />Inflasi global terjadi karena ekonomi dunia mulai pulih, permintaan naik, dan mengerek kenaikan harga komoditas, mulai dari sawit, batubara, hingga minyak dunia. <br /> <br />Apalagi indonesia masih bergantung pada impor dari komoditas seperti minyak dunia, tapi kita kan juga ekspor, kalau harganya lagi bagus, harusnya menguntungkan. <br /> <br />Kita lihat Data BPS, kecenderungan nilai ekspor malah turun, salah satu penyebabnya adalah karena larangan ekspor sawit. <br /> <br />Baca Juga Penerimaan Devisa Negara dari Sawit Tidak Ada, GAPKI Ingin Ekspor CPO Dibuka Kembali di https://www.kompas.tv/article/287594/penerimaan-devisa-negara-dari-sawit-tidak-ada-gapki-ingin-ekspor-cpo-dibuka-kembali <br /> <br />Analis menilai, jika larangan berlaku selama 6 minggu, maka surplus neraca perdagangan bisa berkurang hingga 1,3 miliar dollar. <br /> <br />Pengaruh larangan sawit akan berdampak besar pada neraca dagang, karena sawit adalah salah satu komoditas unggulan Indonesia di pasar ekspor. <br /> <br />Bahkan ekspor CPO ini menyumbang 2,5% terhadap PDB Kuartal 1. <br /> <br />Larangan ekspor CPO ini pun dikhawatirkan malah memicu inflasi global karena suplai sawit berkurang. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/287606/rentan-inflasi-global-bisa-ganggu-pertumbuhan-ekonomi-di-indonesia
