KOMPAS.TV - Badan Urusan Rumah Tangga atau BURT DPR membuka kemungkinan pembatalan proyek pengadaan gorden rumah dinas anggota DPR. <br /> <br />BURT DPR kini menunggu laporan audit inspektorat jenderal DPR tentang proyek senilai Rp 43,5 miliar ini. <br /> <br />Setelah ramai di publik, kontroversi pengadaan gorden di rumah anggota dinas DPR di kawasan Kalibata Jakarta kini dievaluasi DPR. <br /> <br />Baca Juga Pengamat: KPK Perlu Periksa Tata Cara Lelang Gorden Rumah Jabatan Anggota DPR, Tidak Cukup BURT di https://www.kompas.tv/article/287909/pengamat-kpk-perlu-periksa-tata-cara-lelang-gorden-rumah-jabatan-anggota-dpr-tidak-cukup-burt <br /> <br />Badan urusan rumah tangga DPR yang meminta audit inspektorat jenderal kini menunggu laporan. <br /> <br />Setelah melihat hasil audit, para politikus meminta penjelasan sekretaris jenderal DPR. <br /> <br />Bila janggal, proyek senilai Rp 43,5 miliar tersebut kemungkinan dibatalkan. <br /> <br />Proyek gorden sedianya diusulkan pada 2018, namun baru terealisasi pada 2021 untuk dimasukkan pada anggaran 2022. <br /> <br />Saat itu, semua fraksi DPR setuju pengadaan penggantian gorden di rumah dinas anggota DPR. <br /> <br />Pengadaan gorden menuai kontroversi lantaran batas anggaran nilai proyeknya mencapai puluhan miliar rupiah. <br /> <br />Dan yang lebih jadi pertanyaan mengapa yang menang tender pengadaan justru perusahaan yang menawarkan nilai tertinggi yakni PT Bertiga Mitra Solusi sebesar Rp 43 miliar rupiah. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/288016/timbulkan-kontroversi-pengadaan-gorden-rumah-dinas-anggota-dpr-dievaluasi
