LUMAJANG, KOMPAS.TV - Penyakit mulut dan kuku pada hewan kian mewabah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur membuat peternak sapi menjual ternak dengan harga sangat murah. <br /> <br />Seperti yang dilakukan warga Desa Kalibendo, Kecamatan Pasirian, seekor sapi dinaikkan ke atas mobil pick-up untuk dijual. <br /> <br />Sapi dengan kondisi sakit akibat terinfeksi penyakit mulut dan kuku. <br /> <br />Harga normal sapi yang seharusnya mencapai Rp30 juta kini dijual seharga Rp15 sampai Rp19 juta rupiah. <br /> <br />Wabah PMK pada hewan ikut membuat pasar hewan sepi transaksi jual beli. <br /> <br />Pedagang sapi mengaku, mengalami penurunan drastis omset penjualan. <br /> <br />Hal tersebut karena banyaknya sapi dari luar daerah yang tidak bisa masuk ke Pasar Pasirian akibat wabah PMK. <br /> <br />Sementara itu, Kementerian Pertanian menetapkan dua daerah yang dilanda PMK pada hewan, Kabupaten Aceh dan Kabupaten Jawa Timur. <br /> <br />Kementerian Pertanian menyebut telah melakukan sejumlah langkah darurat menangani PMK hewan. <br /> <br />Selain itu, Kementerian Pertanian juga akan mengimpor khusus vaksin penyakit kuku dan mulut sebelum produksi vaksin dalam negeri rampung dikerjakan. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/288199/wabah-penyakit-mulut-dan-kuku-peternak-terpaksa-jual-sapi-dengan-harga-murah