LUMAJANG, KOMPAS.TV - 2 ekor ternak sapi milik warga di Lumajang Jawa Timur mati terinfeksi penyakit mulut dan kuku. Kedua hewan itu langsung dikubur agar tidak menularkan virus ke sapi lainnya. <br /> <br />2 ekor sapi yang dilaporkan mati akibat terserang penyakit PMK berada di Desa Nguter dan Kalibendo Kecamatan Pasirian. 1 ekor ternak sapi milik Suwarno itu ditemukan mati di kandangnya, pada Jumat (13/5/2022). <br /> <br />Sapi tersebut awalnya terjangkit PMK pada sepuluh hari terakhir dan sudah dinyatakan sembuh. Sapi itu sudah dapat makan, tidak berliur dan sudah bisa berjalan. <br /> <br />Baca Juga Pemeriksaan Kesehatan Sapi Ditingkatkan untuk Cegah PMK di https://www.kompas.tv/article/288329/pemeriksaan-kesehatan-sapi-ditingkatkan-untuk-cegah-pmk <br /> <br />Namun, pada Kamis (12/5/2022), kuku kaki sapi tiba-tiba terkelupas dan merintih kesakitan pada malam harinya dan pada Jumat pagi sudah tidak bernyawa. <br /> <br />Diduga sapi tersebut kembali terjangkit wabah PMK dari sapi lainnya yang ada di dalam kandang. Akibat kejadian itu Suwarno mengalami kerugian 35 juta rupiah. <br /> <br />Baca Juga 7 Ekor Domba di Lumajang Terserang Penyakit Mulut dan Kuku di https://www.kompas.tv/article/288632/7-ekor-domba-di-lumajang-terserang-penyakit-mulut-dan-kuku <br /> <br />Selain Suwarno, sapi jenis limosin milik Purnomo di Desa Kalibendo juga mengalami nasib yang sama. Sapi dengan harga puluhan juta rupiah itu mati mirip dengan gejala penyakit PMK. <br /> <br />Dengan matinya 2 ekor sapi tersebut, maka jumlah ternak sapi yang mati di Kabupaten Lumajang bertambah menjadi 7 ekor. <br /> <br />#PenyakitMulutKuku #HewanTernak #Sapi <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/288635/2-ekor-sapi-milik-warga-lumajang-mati-terjangkit-pmk