KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur mengelurakan surat edaran yang berisi pembatasan mobilitas keluar-masuk ternak sapi ke wilayah Kabupaten Malang. <br /> <br />Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku di peternakan sapi. <br /> <br />Upaya pembatasan mobilitas keluar masuk ternak sapi di Kabupaten Malang dilakukan hingga keluarnya hasil laboratorium terhadap sapi yang menjadi suspek penyakit mulut dan kuku. <br /> <br />Baca Juga Menjelang Idul Adha, Peternak Sapi Resah Akan Adanya Wabah PMK di https://www.kompas.tv/article/288897/menjelang-idul-adha-peternak-sapi-resah-akan-adanya-wabah-pmk <br /> <br />Saat ini di Kabupaten Malang sebanyak 155 ekor sapi menjadi suspek penyakit mulut dan kuku. <br /> <br />Kabupaten Malang pun ditetapkan sebagai salah satu wilayah terkonfirmasi wabah penyakit mulut dan kuku. <br /> <br />Sementara, munculnya temuan kasus penyakit mulut dan kuku pada ternak sapi membuat harga daging sapi di pasar tradisional di Kabupaten Malang naik. <br /> <br />Harga daging sapi naik Rp 4.000 per kilogramnya. Kenaikan harga ini berimbas pada menurunnya omzet penjualan pedagang daging sapi. <br /> <br />Kenaikan harga daging sapi diduga akibat ditutupnya pasar hewan ternak sejak 12 Mei lalu. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/288909/cegah-pmk-pemkab-malang-batasi-mobilitas-keluar-masuk-ternak-sapi
