PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Ada yang unik saat memasuki musim giling tebu di Pabrik Gula Sragi di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, yaitu tradisi pengantin tebu sebagai ungkapan rasa syukur atas panen tahun ini. <br /> <br />Uniknya, prosesi pernikahan tebu pun mirip dengan pengantin pada manusia. <br /> <br />"tujuannya adalah sejarah sejak zaman Belanda dulu, untuk memberi tahu masyarakat sekitar kalau pabrik Sragi sudah mulai masuk giling" kata Manajer PG Sragi Teguh Narwanto. <br /> <br />Baca Juga Tradisi Wiwitan, Simbol Harapan di Awal Musim Giling Tebu di https://www.kompas.tv/article/32583/tradisi-wiwitan-simbol-harapan-di-awal-musim-giling-tebu <br /> <br />Tahun ini mengawali musim giling tebu, dua buah tebu yang diberi nama Manis Tangguh Bagya dan Roro Gendhis Piranti siap dinikahnkan. <br /> <br />Di batang tebu dililitkan dua buah boneka yang menggunakan baju pengantin dan diberi nama kedua mempelai. <br /> <br />Pengantin tebu pria berasal dari Desa Kesincen dan Kesesi Rejo Kabupaten Pemalang <br /> <br />Kirab pengantin tebu dilakukan pagi hari dengan mengelilingi area sekitar pabrik gula. <br /> <br />Setelah dikirab keliling area pabrik gula, sampailah di pelaminan atau tempat penggilingan tebu. <br /> <br />Suara lirih gendingan Jawa mengawali prosesi peletakan sang pengantin di mesin penggilingan. <br /> <br />Vide Editor: Vila Randita <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/289944/mengenal-tradisi-pengantin-tebu-ritual-awal-masuk-musim-giling