JAKARTA, KOMPAS.TV - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) kembali mengeluarkan anggaran, bila sebelumnya soal gorden di rumah dinas, saat ini untuk perbaikan atap yang dianggarkan sebesar Rp 4,5 miliar. <br /> <br />Pengamat politik sekaligus Direktur Lingka Madani Ray Rangkuti menilai DPR tidak pernah transparan dan selalu tertutup mengenai penggunaan dana anggaran. <br /> <br />"pengajuannya yang selalu tiba-tiba muncul, levelnya sudah pada praktik tender seperti sekarang sudah dilakukan, bla bla bla dan sebagainya" kata Ray Rangkuti. <br /> <br />Baca Juga Boyamin: Andai Tak Dibatalkan, Proyek Gorden DPR Bisa Jadi Kasus Korupsi di https://www.kompas.tv/article/290367/boyamin-andai-tak-dibatalkan-proyek-gorden-dpr-bisa-jadi-kasus-korupsi <br /> <br />"Kok gak ada cakep-cakepnya, gak ada bosan-bosannya. Mestinya dengan peristiwa gorden yang ditolak masyarakat secara luas itu. Diselesaikan dulu, dievaluasi dulu" tambahnya. <br /> <br />Sebelumnya, DPR berkilah bahwa perbaikan berupa pengecatan ini sudah harus dilakukan mengingat cukup banyak kerusakan yang terjadi di mana perbaikan terakhir dilakukan tahun 2015. <br /> <br />Bahkan perbaikan dan water proofing ini disiapkan untuk gelaran acara besar HUT Kemerdekaan RI di bulan Agustus dan acara Internasional G20 yang juga akan digelar tahun ini. <br /> <br />Video Editor: Vila Randita <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/290440/kata-pengamat-soal-rencana-pengecatan-atap-gedung-kura-kura-dpr-butuh-rp-4-5-miliar
