LOMBOK TENGAH, KOMPAS.TV - Lima puluh persen dari 1.790 sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK), di Nusa Tengara Barat, dinyatakan sembuh. <br /> <br />Pemerintah propinsi menyatakan ketersediaan hewan kurban pada saat Idul Adha mendatang, aman. <br /> <br />Ribuan sapi di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat, terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). <br /> <br />Baca Juga Antisipasi Penularan Penyakit Tuberkulosisi, Rutan Sengkang Jalin Kerjasama dengan Dinas Kesehatan di https://www.kompas.tv/article/289881/antisipasi-penularan-penyakit-tuberkulosisi-rutan-sengkang-jalin-kerjasama-dengan-dinas-kesehatan <br /> <br />Namun setelah dilakukan pengobatan dan perawatan, 50 persen dari sapi yang terkena penyakit, dinyatakan sembuh oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat. <br /> <br />Kepala Dinas Peternakan NTB, Khairul Akbar, memastikan ketersediaan hewan kurban di NTBB aman termasuk untuk pasokan ke wilayah DKI Jakarta. <br /> <br />Sementara di Padang, Sumatera Barat, 59 ekor sapi di kabupaten Padang Pariaman terindikasi positif penyakit mulit dan kuku (PMK). <br /> <br />Mengantisipasi agar penularan tidak meluas, pemerintah daerah setempat menutup seluruh pasar ternak untuk sementara. <br /> <br />Dari data Dinas Peternakan dan kesehatan hewan provinsi Sumatera Barat, PMK di Sumatera Barat telah ditemukan 173 kasus. <br /> <br />Baca Juga Sosialiasi Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku Sapi di https://www.kompas.tv/article/290137/sosialiasi-pencegahan-penyakit-mulut-dan-kuku-sapi <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/290821/50-persen-sapi-yang-terkena-wabah-pmk-di-nusa-tenggara-barat-sembuh
