MALANG, KOMPAS.TV - Pasar hewan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditutup sementara, seiring makin mewabahnya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak. <br /> <br />Para pedagang meminta pasar hewan kembali dibuka, guna menghindari kerugian. <br /> <br />Penutupan pasar hewan, membuat para pedagang berjualan di sekitar Jalan Kepanjen, Sabtu (21/05) pagi. <br /> <br />Mereka memaksa menjajakan dagangan dan bertransaksi di pinggir jalan. <br /> <br />Para pedagang menyebut, sejak pasar hewan ditutup 12 Mei lalu, penjualan turun hingga 80 persen. <br /> <br />Baca Juga Waspada Wabah PMK, Produsen Bakso Malang Lebih Selektif Pilih Daging Sapi di https://www.kompas.tv/article/290909/waspada-wabah-pmk-produsen-bakso-malang-lebih-selektif-pilih-daging-sapi <br /> <br />Mereka pun meminta pasar hewan kembali dibuka, meski dengan pengetatan dan pengecekan kondisi hewan. <br /> <br />Hingga saat ini, Kabupaten Malang mencatat ada 377 sapi suspek penyakit mulut dan kuku. <br /> <br />Ratusan pedagang ternak pun lantas menggelar protes atas penutupan pasar hewan. <br /> <br />Pedagang meminta pasar hewan dibuka kembali, karena mereka harus merugi, ketika tidak diizinkan menjual hewan ternak mereka di pasar hewan. <br /> <br />Meski demikian, pemerintah daerah masih belum akan membuka pasar hewan, demi mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/291113/tak-mau-terus-merugi-akibat-wabah-pmk-pedagang-sapi-di-malang-minta-pasar-hewan-kembali-dibuka