PURWAKARTA, KOMPAS.TV - Merebaknya penyakit mulut dan kuku atau PMK, menyebabkan penjualan daging sapi di sejumlah Pasar Tradisional Purwakarta menurun drastis. <br /> <br />Meski harga daging tetap stabil, daya beli turun hingga 50 persen. <br /> <br />Untuk menghindari kerugian, sebagian pedagang bahkan memilih untuk tidak berjualan. <br /> <br />Suasana kios penjualan daging sapi, di Pasar Tradisional Purwakarta, terlihat tidak seramai hari biasanya. <br /> <br />Baca Juga Imbas Wabah PMK, Penjual Rujak Cingur Sepi Peminat di https://www.kompas.tv/article/291362/imbas-wabah-pmk-penjual-rujak-cingur-sepi-peminat <br /> <br />Entis Sutisna, salah seorang penjual daging sapi mengaku penjualan daging di lapaknya, turun hingga 50 persen. <br /> <br />Jika sebelumnya ia mampu menjual daging hingga satu ekor sapi per hari, kini hanya separuhnya. <br /> <br />Kondisi ini, diakui pedagang terjadi sejak ramainya isu penyakit mulut dan kuku, yang kian mewabah. <br /> <br />Para penjual daging tak berani menaikkan harga, karena hawatir akan semakin sepi pembeli. <br /> <br />Saat ini, harga daging sapi dijual dengan harga Rp135 ribu per kilogram. <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/291374/wabah-pmk-merebak-pedagang-daging-sapi-di-purwakarta-keluhkan-penurunan-omzet
