PURWAKARTA, KOMPAS.TV - Imbas dari merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) berpengaruh terhadap anjloknya penjualan daging sapi di sejumlah pasar tradisional di Purwakarta, seperti terpantau di Pasar Rebo Purwakarta, Minggu (22/5) pagi. <br /> <br />Suasana kios penjualan daging sapi terlihat sepi pembeli. <br /> <br />Kondisi ini sangat dikeluhkan para pedagang yang tetap memilih untuk berjualan. <br /> <br />Salah seorang penjual daging sapi, Entis sutisna mengaku penjualan daging di lapaknya turun hingga 50 persen, meski harga daing sapi tetap stabil di kisaran Rp 135 ribu. <br /> <br />"masih tetap harga 135, turun daya beli, pengaruh daya beli turun 50 persen," kata Entis. <br /> <br />Baca Juga Banyak Hewan Ternak Impor dari India & Beberapa Negara Lainnya, Apakah PMK Mewabah dari Sana? di https://www.kompas.tv/article/291403/banyak-hewan-ternak-impor-dari-india-beberapa-negara-lainnya-apakah-pmk-mewabah-dari-sana <br /> <br />Kondisi ini diakui Entis terjadi sejak ramainya isu penyakit mulut dan kuku yang kian mewabah. <br /> <br />"warga takut penyakit dan mulut," tambahnya. <br /> <br />Namun ia menjamin jika daging yang dijualnya sehat karena sudah ada surat sehat dari otoritas terkait. <br /> <br />"kan daging disini sudah diperiksa sama mantri hewan" pungkasnya. <br /> <br />Video Editor: Vila Randita <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/291423/imbas-wabah-pmk-penjualan-daging-sapi-di-pasar-tradisional-purwakarta-anjlok