JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo, meminta barisan relawan Projo, tak terburu-buru, menentukan calon presiden yang didukung, dalam Pemilu 2024 nanti. <br /> <br />Sementara, sejumlah Menteri dan Parpol, mulai lincah bergerak, mencari jalan, merebut kursi legislatif dan Pilpres. <br /> <br />Ke mana arah dukungan Jokowi di Pilpres nanti? Dan apa saja rem, agar para pejabat publik tak melupakan tugas utama, di tengah pemanasan jelang pemilu? <br /> <br />Baca Juga KPU Sebut Jumlah Pemilih untuk Pemilu 2024 Capai 190 Juta Orang Lebih di https://www.kompas.tv/article/292839/kpu-sebut-jumlah-pemilih-untuk-pemilu-2024-capai-190-juta-orang-lebih <br /> <br />Pemilu Presiden dan legislatif masih sekitar 2 tahun. <br /> <br />Tapi memang memupuk popularitas dan elektabilitas bagi calon kontestan, butuh waktu. <br /> <br />Begitu juga dengan kerja mesin partai, harus dipanaskan, agar bisa melaju optimal. <br /> <br />Namun, bagi para pemilik jabatan publik, Menteri dan Kepala Daerah, tugas utama tak boleh terdistraksi atau terabaikan, untuk ambisi dalam kontestasi meraih kursi pemimpin negeri. <br /> <br /> <br />Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/293291/ulasan-istana-ojo-kesusu-jadi-sinyal-arah-dukungan-capres-dari-jokowi
